Pembagian

Mengenal Pembagian




Pembagian pada dasarnya merupakan salah satu bagian dari operasi perhitungan dasar matematika atau yang dikenal sebagai aritmatika. Dimana operasi hitungan pembagian ini adalah kebalikannya dari operasi hitungan perkalian. Pada pengoperasiannya, pembagian digunakan untuk menghitung hasil atau jumlah pada suatu bilangan terhadap pembaginya. Ketika kita belajar pembagian, maka tidak akan asing dengan tanda bagi berupa ‘titik dua” atau ( : ) bisa juga menggunakan tanda “garis miring” atau (/).

Sebagai contoh bilangan atau operasi pembagian adalah [ 6 : 3 ] atau “enam dibagi tiga”. Pembagian juga diartikan sebagai operasi pengurangan yang dilakukan secara berulang sampai habis. Jika 6 : 3 maka akan sama dengan 6-3-3 = 0 maka hasilnya 6 : 3 = 2. Hasil (angka 2) ini diambil dari jumlah bilangan terhadap pembagi (jumlah angka 3).


Dasar Operasi Pembagian

Sebelumnya sudah dikatakan bahwa pembagian ini merupakan kebalikan dari perkalian. Seperti yang diketahui, pada operasi perkalian akan ditemukan a x b = c. Maka ketika akan diubah atau ditransformasikan ke dalam bentuk operasi pembagian, akan menjadi c : b = a. Jika dibuat dalam bentuk angka, maka contoh bilangan operasinya adalah 2 x 3 = 6 maka ketika menjadi bentuk pembagian adalah 6 : 3 = 2 atau bisa juga 6 : 2 = 3. 

Dari operasi hitungan ini bisa diketahui bahwa  c adalah angka yangdividendatau angka yang dibagi, b adalahdivisoratau pembagi, dan a adalahquotientatau hasilnya. Atau jika dibuat bentuk angka, 6 adalah angka yang dibagi, 3 adalah pembagi, dan 2 adalah hasilnya.

Memahami Konsep Hitungan Operasi Pembagian


Kebanyakan siswa merasa bingung ketika dihadapkan pada materi atau soal pembagian. Padahal, operasi ini bisa dianalogikan atau disepertikan dengan kegiatan sehari-hari. Misalnya untuk contoh pembagian 6 : 3 tadi. Kamu bisa memberikan pemisalan pada kasus seseorang yang membagikan sebuah barang.

Sebagai contoh, misalnya Andi memiliki 6 buah pulpen dan 3 orang teman. Andi ingin memberikan atau membagikan 6 pulpen tersebut kepada 3 orang temannya. Maka setiap teman Andi, akan mendapat berapa pulpen? Kamu bisa membuat ilustrasi perhitungan 6-3-3 = 0. Kemudian lihat ada berapa jumlah angka 3, jawabannya adalah 2. Maka masing-masing dari teman Andi akan mendapatkan 2 buah pulpen.

Penting untuk diketahui, pada operasi pembagian maka setiap angka yang dibagi satu  maka hasilnya akan sama dengan angka yang dibagi. Misalnya:

1:1 = 1

2:1 = 2

3:1 = 3

4:1 = 4, dan seterusnya.

Apakah Sifat Pembagian Dan Perkalian Sama?

Pada perkalian bilangan bulat terdapat beberapa sifat yang mendasarinya. Lantas, apakah sifat-sifat pada perkalian tersebut dimiliki juga oleh operasi pembagian bilangan bulat?

1. Sifat Tertutup

Dalam operasi perkalian maupun penjumlahan bilangan bulat, maka akan berlaku sifat tertutup. Namun, bagaimana dengan pembagian? Jika kita melihat perkalian, maka hasilnya akan sama-sama merupakan bilangan bulat. Misalnya 2 x 3 = 6, baik angka 2, 3 maupun 6 semuanya adalah bilangan bulat. Jika pembagian akan berlaku seperti berikut:

6  : 1 = 6

6 : 2 = 3 

6 : 3 = 2

6 : 4 = 1,5

Coba lihat pembagian 6 : 4 = 1,5, dalam operasi tersebut hasilnya adalah 1,5. Sementara 1,5 bukanlah merupakan bilangan bulat. Dengan begitu, operasi pembagian tidak memiliki sifat tertutup atau dalam kata lain pembagian tidak bersifat tertutup.

2. Sifat Pertukaran atau Komutatif

Kembali lagi pada pembahasan sifat perkalian yang memiliki sifat pertukaran atau komuntatif. Dimana setiap angka atau perkalian dua bilangan bulat nantinya akan menghasilkan nilai sama meskipun ditukar. Sebagai contoh 4 x 2 = 8 atau 2 x 4 = 8. Walaupun angka 2 dan 4 ini saling bertukar posisi hasilnya akan sama yakni 8. Namun berbeda dengan pembagian, 4 : 2 = 2 tidak akan sama jika 2 : 4 yang hasilnya adalah 0,5. Dengan begitu, operasi pembagian tidak memiliki sifat komutatif.

3. Sifat Pengelompokan atau Asosiatif

Pada soal matematika akan ditemukannya operasi hitungan lebih dari dua bilangan yang disebut hitungan berkolompok. Misalnya untuk perkalian (12 x 6) x 2 = 144, meskipun pengelompokkannya menjadi 12 x (6 x 2) hasilnya pun tetap 144. Berbeda pada pembagian, (12 : 6) : 2 = 1, sedangkan 12 : (6 : 2) hasilnya 4. Ada perbedaan hasil sesuai mana yang dikelompokkan. Sehingga pembagian ini tidaklah memiliki sifat asosiatif


Materi pembagian dapat didownload dibawah.


(Sumber: https://tamanpustaka.com/blogs/read/61/mengenal-dan-memahami-konsep-pembagian-untuk-pelajaran-matematika-sekolah-dasar https://www.ima-jateng-diy.com/web/wp-content/uploads/2020/08/MATERI-MATEMATIKA-KELAS-2-BAB-2.pdf)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuhan Raja Kita

 Salah satu cara utama Alkitab berbicara tentang Tuhan adalah sebagai seorang raja. Di duni akita yang dipenuhi dengan begitu banyak budaya ...